ADAB DIATAS ILMU
Adab secara bahasa artinya
menerapakan akhlak mulia. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan:
وَالْأَدَبُ
اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ
بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ
“Al adab artinya menerapkan segala
yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama
juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul
Bari, 10/400).
Dalil wajibnya menerapkan adab dalam
menuntut ilmu. Dalil-dalil dalam bab ini ada mencakup
- Dalil-dalil tentang perintah untuk berakhlak mulia
Diantaranya:
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda
أكملُ
المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا
“Kaum
Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR.
Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
إنَّما
بعثتُ لأتمِّمَ مَكارِمَ الأخلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah, no. 45).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
إنَّ
أثقَلَ ما وُضِع في ميزانِ المؤمِنِ يومَ القيامةِ خُلُقٌ حسَنٌ وإنَّ اللهَ
يُبغِضُ الفاحشَ البذيءَ
“Sesungguhnya perkara yang lebih
berat di timbangan amal bagi seorang Mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah
tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor” (HR. At Tirmidzi no. 2002,
ia berkata: “hasan shahih”).
- Dalil-dalil tentang perintah untuk memuliakan ilmu dan
ulama
Diantaranya:
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ
يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ
“Dan barangsiapa mengagungkan
apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi
Tuhannya” (QS. Al Hajj: 30).
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ
يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Dan barangsiapa mengagungkan
syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (QS. Al
Hajj: 32).
Allah Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ
يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ
احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
“Dan orang-orang yang menyakiti
orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka
sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS. Al
Ahzab: 58).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
إنَّ
اللهَ قال : من عادَى لي وليًّا فقد آذنتُه بالحرب
“Sesungguhnya Allah berfirman:
barangsiapa yang menentang wali-Ku, ia telah menyatakan perang terhadap-Ku”
(HR. Bukhari no. 6502).
Imam Asy Syafi’i rahimahullah
mengatakan:
إن لم
يكن الفقهاء العاملون أولياء الله فليس لله ولي
“Jika para fuqaha (ulama) yang
mengamalkan ilmu mereka tidak disebut wali Allah, maka Allah tidak punya wali”
(diriwayatkan Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi’i, dinukil dari Al Mu’lim hal.
21).
Lebih lanjut, Urgensi adab penuntut
ilmu diantaranya adalah :
- Adab dalam menuntut ilmu adalah sebab yang menolong
mendapatkan ilmu
Abu Zakariya An Anbari rahimahullah
mengatakan:
علم
بلا أدب كنار بلا حطب، و أدب بلا علم كروح بلا جسد
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa
kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” (Adabul Imla’ wal
Istimla’ [2], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [10]).
Yusuf bin Al Husain rahimahullah
mengatakan:
بالأدب
تفهم العلم
“Dengan adab, engkau akan memahami
ilmu” (Iqtidhaul Ilmi Al ‘Amal [31], dinukil dari Min Washaya Al Ulama
liThalabatil Ilmi [17]).
Sehingga belajar ada sangat penting
bagi orang yang mau menuntut ilmu syar’i. Oleh karena itulah Imam Malik
rahimahullah mengatakan:
تعلم
الأدب قبل أن تتعلم العلم
“Belajarlah adab sebelum belajar
ilmu” (Hilyatul Auliya [6/330], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil
Ilmi [17])
- Adab dalam menuntut ilmu adalah sebab yang menolong
berkahnya ilmu
Dengan adab dalam menuntut ilmu,
maka ilmu menjadi berkah, yaitu ilmu terus bertambah dan mendatangkan manfaat.
Imam Al Ajurri rahimahullah setelah
menjelaskan beberapa adab penuntut ilmu beliau mengatakan:
حتى
يتعلم ما يزداد به عند الله فهما في دينه
“(hendaknya amalkan semua adab ini)
hingga Allah menambahkan kepadanya pemahaman tentang agamanya” (Akhlaqul Ulama
[45], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [12]).
- Adab merupakan ilmu dan amal
Adab dalam menuntut ilmu merupakan
bagian dari ilmu, karena bersumber dari dalil-dalil. Dan para ulama juga
membuat kitab-kitab dan bab tersendiri tentang adab menuntut ilmu. Adab dalam
menuntut ilmu juga sesuatu yang mesti diamalkan tidak hanya diilmui. Sehingga
perkara ini mencakup ilmu dan amal.
Oleh karena itu Al Laits bin Sa’ad
rahimahullah mengatakan:
أنتم
إلى يسير الأدب احوج منكم إلى كثير من العلم
“Kalian lebih membutuhkan adab yang
sedikit, dari pada ilmu yang banyak” (Syarafu Ash-habil Hadits [122], dinukil
dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [17]).
- Adab terhadap ilmu merupakan adab kepada Allah dan
Rasul-Nya
Sebagaimana dalil-dalil tentang
memuliakan ilmu dan ulama yang telah kami sebutkan.
- Adab yang baik merupakan tanda diterimanya amalan
Seorang yang beradab ketika menuntut
ilmu, bisa jadi ini merupakan tanda amalan ia menuntut ilmu diterima oleh Allah
dan mendapatkan keberkahan. Sebagian salaf mengatakan:
الأدب
في العمل علامة قبول العمل
“Adab dalam amalan merupakan tanda
diterimanya amalan” (Nudhratun Na’im fi Makarimi Akhlaqir Rasul Al Karim,
2/169).
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
(Wafi Ahdalloh)
Nah dari beberapa ulasan diatas kita
bisa menarik kesimpulan antara lain : betapa pentingnya adab atau ahlak atau
yang sering kita genjarkan dalam dunia pendidikan adalah karakter,sehingga di
setiap mata pelajaran dari tingkat yang paling dasar samapi ke perguruan tinggi
ada pendidikan karakter.
SMK ISLAM SECANG, selalu membekali
para peserta didik pendidikan karakter melalui beberapa point selain dari
setiap maple, ya itu melalui kegiatan ekstra dan pendidikan pesantren, kegiatan
keagamaan yang di lakukan di sekolah dan para peserta menginap di
sekolah/asrama, Bahasa keren nya sekarang adalah boarding school. Melalui
kajian kitab kuning dan fiqih serta pembiasaan mebaca Alqur”an maka disitiulah
kita akan memasukan pendidikan karakter atau adab tadi,
Sepandaai apapun klian,sepintar
apapun kalian kalu ahlaknya tidak bagus tidak sesuai dengan syariat maka sia sialah semaunya.
Adab /ahlak terharap guru mejadi
kunci barokahnya ilmu
Adab / terhadap orang tua kunci
barokahnya dunia akhirat
Ibu dan bapak kandung adalah orang
tua jasad kita
GURU adalah orangtua tua dari ruh
kita
“ ADAB SEBELUM ILMU, ILMU SEBELUM AMAL “
0 komentar:
Posting Komentar